Writting
Mengapa Logika? karena dalam menulis, penulis tersebut harus dapat menulis hal-hal yang dapat diterima oleh akal. Bahkan dalam penulisan kisah fantasi sekalipun, penulis harus mampu menghubungkannya dengan logika.
Selain harus menghubungkannya dengan logika, penulis juga harus mampu mengikuti apa yang sedang in saat ini. Contoh, sekarang Indonesia sedang diserang dengan demam Korea, maka tidak jarang seorang penulis menuliskan kisah dengan latar belakang, nama, waktu, musim, kota, dan lain-lainnya dengan latar Korea. It's True.
Menulis juga membutuhkan pembendarahaan kata yang banyak, sangat banyak, karena dalam tulisan penulis dituntut untuk menulis ribuan hingga puluh-ribuan kata dalam satu tulisan.
Bukan hanya itu, penulis juga harus mampu mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat. Kisah fantasi? Romance? atau yang lain?
Diantara seluruh kerumitan, menulis adalah hobby yang cukup menyenangkan. Dengan menulis, penulis dapat mengutarakan kejadian yang ia alami ataupun perasaan yang tengah ia rasakan secara samar. Rata-rata dalam tulisan, kejadian yang pernah terjadi mungkin ada beberapa persen walaupun hanya sekedar latar tempat ataupun jam saat suatu kejadian terjadi.
Kesenangan lainnya dalam menulis adalah kita seperti menjadi orang ketiga yang menceritakan kisah orang lain, tidak jarang ada yang berpendapat 'Ah, benar juga' ataupun 'Ini mirip dengan kejadianku dulu', yang paling membahagiakan dalam menulis adalah mengundang senyum, tawa, tangis atau respon lainnya yang dimunculkan oleh masyarakat yang membaca karangannya. Itu benar-benar membahagiakan hati, membuat kerja keras yang dilakukan terbayar dengan cukup.