Paper Analysis Aplikasi Web
PAPER ANALYSIS
APLIKASI
PSIKOTES UNTUK MENGUKUR NILAI-NILAI KEHIDUPAN DAN KEYAKINAN KARIR BERBASIS WEB
Andi Anisa Soraya Darmawangsa 10513862
Hesti W 14513103
4PA11
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2017
1.
Identifikasi
Masalah
Bimbingan karir
atau sering disebut dengan konseling karir atau bimbingan pekerjaan adalah
salah satu bentuk upaya diri untuk memaksimalkan pengembangan diri dari siswa
ataupun seseorang yang membutuhkan bimbingan sehingga mampu berkembang sesuai
dengan kemampuan dan terarah menuju hal yang diharapkan.
Bimbingan karir
adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam memahami dan menerima
gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar
dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada
akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan dan membina karir dalam bidang
tersebut.
Dalam melakukan
tes psikologi secara manual, client harus
datang ke tempat tes dan diperlaukan proses yang cukup lama untuk mendapatkan
hasil tes. Dalam menyikapi hal ini terkadang konselor menghadapi beberapa
kendala. Salah satunys adalah seorang konselor yang menjadi dosen psikologi di
Ukrida, William Gunawan, mengatakan bahwa bagaimana seorang konselor dapat
melakukan tes dalam rangka mengambil informasi dari seorang konseling yang
sedang berada di rumah atau di tempat kerja dengan bantuan akses jaringan
internet sehingga dapat mempermudah antara konselor dengan konseling unyuk
memanfaatkan waktu seefisien mungkin dalam berinteraksi.
Tes psikologi
berbasis website dilakukan oleh client satu kali, dimana pun, kapan pun,
sepanjang client yang bersangkutan
terdaftar oleh admin. Selanjutnya
yang dilakukan oleh client adalah
memilih jawaban setiap pertanyaan yang disediakan halaman website. Hasil tersebut digunakan oleh konselor untuk menganalisis
seberapa besar keyakinan karir seseorang dalam mengambil sebuah keputusan dan
menilai karakter seseorang.
2.
Analisis
Masalah
Konseling sering kali dibutuhkan seseorang dalam
menentukan langkah selanjutnya dalam hidupnya baik untuk jenjang pendidikan
berikutnya, karir ataupun ingin berpindah pekerjaan. Pada saat ini sering kali
konseling dilakukan secara manual yaitu konselor
bertemu langsung dengan client dan
menjalankan serangkaian tes yang tentu saja kurang efisien terutama jika konselor memiliki pekerjaan lain seperti menjadi
dosen seperti William Gunawan.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis ingin
merancang aplikasi psikotes berbasis web yang
berfungsi untuk membantu konselor mendapatkan infromasi dari hasil perhitungan
alat tes LVI (Live Value Inventory),
Adaptabilitas Karier, Efkisasi Diri Pengambilan Keputusan Karier, Sumber-sumber
Efiksasi Diri yang berbasis website.
Diharapkan dengan adanya bantuan aplikasi psikotes
berbasis web konselor dan client dapat
menggunakan waktu seefisien mungkin.
3.
Analisis
Kebutuhan
a. Analisis kebutuhan Data
Tahap
pertama yang dilakukan adalah client mendaftarkan
diri kepada admin lalu client menjawab pertanyaan melalui
aplikasi yang dikirimkan konselor secara online.
Data yang akan diterima oleh konselor berupa jumlah skor total berbentuk angka
dari berbagai pertanyaan yang dijawab oleh client,
skor tersebut memiliki rentang dari satu sampai dengan lima. Disini aplikasi yang dijadikan online aalah LVI (Live Value Inventory), CA (Career
Adaptability), SSE (Sources of
Self-Eficacy), dan CDMSE (Career
Decision Making Self-Efficacy). Aplikasi yang dijadikan online ini melakukan operasi matematis
penjumlahan untuk menghasilkan informasi psikologis.
Setiap
alat ukur memiliki kelompok pernyataan sesuai dengan jumlah pernyataan dan
dimensi atau dengan kata lain satu dimensi memiliki beberapa pernyataan.
Perhitungan matematis yang dilakukan adalah menjumlahkan kuantifikasi jawaban,
baik per kelompok dimensi maupun skor total.
b. Fungsional
Disini
aplikasi yang dijadikan online aalah
LVI (Live Value Inventory), CA (Career Adaptability), SSE (Sources of Self-Eficacy), dan CDMSE (Career Decision Making Self-Efficacy).
a) LVI
(Live Values Inventory)
Merupakan alat
ukur yang berfungsi untuk membantu individu mengklarifikasi dan memprioritaskan
value yang dimiliki, yang berfungsi
mendukung proses pengambilan keputusan. LVI berisi 42 pernyataan yang dicakup
ke dalam 14 dimensi.
b) CA
(Careeer Adaptability)
Untuk mengukur
adaptabilitas karir yang terdiri atas 24 pernyataan yang dicakup ke dalam empat
dimensi.
c) CDMSE
(Career Decision Making Self-Eficacy)
Untuk pengukuran
efiksasi diri dalam pengambilan keputusan karir, disusun oleh Betz et.al. Skala
ini mengukur keyakinan seseorang bahwa mereka dapat berhasil mengerjakan
perilaku spesifik dala pengambilan keputusan karir. Skala terdiri atas 25
pernyataan dengan penilaian berdasarkan skala Likert dengan rentang 1 sampai 5
dan terdiri dari lima sub skala.
d) SSE
(Sources of Self-Efficacy)
Disusun oleh
Nasta pada tahun 2007 berdasarkan konsep Bandura tentang empat sumber informasi
efiksasi diri. Alat ukur ini terdiri dari 20 pernyataan yang mengukur empat
sumber-sumber efiksasi diri dan dibagi ke dalam lima kategori.
c. Nonfungsional
Dalam
pengembangan aplikasi psikotes dan membantu dalam perhitungan terbagi menjadi
tiga sistem yaitu class diagram, use case
diagram, sequence diagram.
a) Class Diagram
Merupakan
permodelan yang menggambarkan objek-objek yang membangun sistem. Objek-objek
yang terdapat pada sistem tes psikologi berbasis website ini adalah perangkat tes (LVI, CA, SSE, CDMSE) dan client. Class diagram adalah aplikasi psikotes untuk mengukur nilai-nilai
kehidupan dan keyakinan karir.
b) Use Case Diagram
Use
Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat oleh
sistem. Sebuah use case merepresentasikan
sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case adalah sebuah gambaran dari fungsi sistem yang dipandang
dari sudut pandang pengguna. Actor adalah segala sesuatu yang perlu
berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. System boundary menunjukkan cakupan dari sistem yang dibuat dari
fungsi dari sistem tersebut.
c) Sequence Diagram
Sequence
diagram adalah menggambarkan bagaimana objek berinteraksi
antara satu sama lain melalui pesan pada sebuah use case atau operasi. Sebuah sequence
diagram menunjukkan urutan pertukaran pesan yang dilakukan oleh sekumpulan
objek atau actor yang mengerjakan pekerjaan. Sequence diagram untuk aplikasi psikotes untuk mengukur nilai-ni;ai
kehidupan dan keyakinan karir.
4. Tahap Perancangan
a.
Struktur
Navigaasi
1) Struktur
navigasi pada aplikasi tersebut sudah bagus karena harus mendaftarkan dirinya
pada admin kemudian baru mendapatkan
aplikasi tersebut melalui email dan dapat mengisi data lengkap mengenai diri client.
2) Saat
menjawab client memilih jawaban yang
dikuantifikasi satu sampai dengan lima, hal itu dapat memudahkan client daripada client harus menjawab berupa pernyataan.
3) Hasil
pengerjaan pun tersimpan dalam bentuk satu file per client sehingga kecil kemungkinan terjadi penumpukan data client.
b.
Struktur
Interface
1) Karena
hasil pengerjaan langsung tersimpan oleh konselor dan hanya dapat dikerjakan
satu kali, client harus
mengerjakannya dengan bersungguh-sungguh dan teliti.
2) Hasil
dari pengerjaan client akan
dikonsulkan pada konselor dan konselor tidak akan memberikannya melalui email
karena aplikasi ini digunakan hanya untuk mengefisiensikan waktu pengerjaan
bukan untuk mengidentifikasi hasil minat karir dari client.